Pembahasan berikut sebagian besar tentang seputar Pupuk Buatan, konsumsi jenis pupuk ini masih mendominasi dan alangkah baiknya agar dalam penggunaannya tepat, kita mengetahui dasar, cara pakai dan potensi bahayanya.
Pupuk Buatan
Seperti yang disebutkan pada tulisan sebelumnya, pupuk buatan adalah pupuk yang mengandung unsur hara tertentu dan pada umumnya mengandung unsur hara yang tinggi
Sifat umum pupuk buatan
Nilai suatu pupuk buatan ditentukan oleh sifat-sifatnya.
Penilaian terhadap suatu pupuk buatan dapat diketahui berdasarkan : kadar unsur yang terkandung dalam pupuk, kelarutan pupuk, keasaman pupuk, sifat higroskopisitas, cara bekerjanya pupuk, dan indeks garam
Kadar unsur pupuk
Faktor ini merupakan penentu yang utama untuk menilai suatu pupuk karena jumlah unsur hara secara otomatis akan menentukan kemampuan pupuk menaikkan kandungan hara tanah
Kadar unsur hara pupuk dinyatakan dalam % (persen) N, % P2O5, dan % K2O. Misalnya tertulis pupuk urea 45%, artinya dalam setiap 100 kg pupuk urea tersebut mengandung 45 kg N
Kelarutan Pupuk
Faktor ini dinilai berdasarkan kecepatan dan mudah tidaknya suatu pupuk larut dalam air dan diserap oleh akar tanaman. Sifat kelarutan ini perlu diketahui untuk : menentukan atau memilih metode pemupukan, waktu aplikasi pupuk, jenis pupuk dan untuk jenis tanaman apa.
Misalnya pupuk yang mudah larut dapat digunakan pada saat tanam atau setelah tanaman tumbuh, dan pupuk jenis ini cocok untuk jenis tanaman semusim.
Untuk jenis pupuk yang tidak mudah larut, aplikasinya dapat disebar pada waktu sebelum tanam dan sesuai untuk jenis tanaman tahunan.
Keasaman Pupuk
Sifat ini berkaitan dengan kondisi pH (keasaman) suatu pupuk. Pupuk yang diaplikasikan dapat bersifat asam (pH asam), basa (pH alkali), atau netral.
Sifat keasaman pupuk dinyatakan dengan nilai ekuivalen keasaman, artinya berapa jumlah (dalam kg) kapur (CaCO3) yang diperlukan untuk menetralkan keasaman yang disebabkan oleh penggunaan 100 kg suatu jenis pupuk. Misalnya pupuk ZA dengan ekuivalen keasaman 110, artinya untuk menetralkan keasaman yang disebabkan oleh penggunaan 100 kg pupuk ZA diperlukan penambahan kapur sebesar 110 kg.
Sifat keasaman pupuk perlu diketahui sehingga kita akan menggunakan pupuk yang bersifat asam untuk tanah yang bersifat basa, dan sebaliknya.
Higroskopisitas pupuk
Higroskopisitas adalah sifat mudah tidaknya suatu pupuk bereaksi dengan uap air.
Pupuk yang bersifat higroskopis kurang baik, karena mudah menjadi basah akibat menyerap air. Pada kondisi kelembaban rendah pupuk ini dapat berubah kembali kering, namun biasanya menjadi bongkahan yang keras.
Untuk mengurangi higoskopisitas ini, maka pupuk dibuat dalam bentuk butiran dengan tujuan mengurangi luas permukaan yang bersentuhan dengan uap air.
Cara bekerjanya pupuk
Bekerjanya pupuk adalah waktu yang diperlukan sejak saat pemberian awal pupuk sampai pupuk tersebut dapat terserap oleh tanaman.
Indeks garam
Pemberian pupuk ke dalam tanah dapat mengakibatkan naiknya konsentrasi garam dalam tanah. Indeks garam adalah gambaran perbandingan kenaikan tekanan osmosis akibat penambahan 100 gr pupuk dengan kenaikan tekanan osmosis karena penambahan 100 gr NaNO3.
Sifat ini penting diketahui untuk menentukan penempatan pupuk yang tepat
Selanjutnya kita coba ulas secara singkat mengenai beberapa jenis pupuk buatan yang mengandung unsur hara makro.
Pupuk Nitrogen
Pupuk Nitrogen memiliki sifat mudah tercuci terbawa air hujan, cepat mengurai dan menguap. Pupuk Nitrogen dapat dibedakan menjadi bentuk organik dan anorganik
Bentuk Organik
Yaitu berupa pupuk organik seperti sampah, sisa ikan, ampas jarak, dan sebagainya. Namun agar nitrogennya menjadi mudah diserap tanaman, harus mengalami dulu aminisasi, amonifikasi, dan nitrifikasi (lihat tabel di bawah).
Oleh karena itu, bahan-bahan organik tidak seefektif nitrogen dalam bentuk NaN2, NaNO3 atau (NH4)2SO4. Respon tanaman pun cenderung lambat apalagi bila kondisi tanah tidak mendukung proses dekomposisi. Agar menjadi effektif dan mempercepat dekomposisi, maka decomposer diperlukan, seperti yang terdapat dalam SOT HCS.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar